Cacing Lumbricus Rubelus merupakan salah
satu jenis cacing yang dapat dijadikan pakan ternak
dan ikan dan ternak lain-lainnya. Cara pengolahan pakannya pun sederhana. Namun
pengetahuan petani, tentang cara budidaya
cacing
tersebut masih sangat terbatas. Cacing juga diharapkan menjadi
bisnis masa depan yang selaras melestarikan lingkungan. Cacing dikenal memiliki banyak keunggulannya. Salah satunya adalah
ketahanan
tubuh yang sangat luar biasa. Selain itu, perawatan
cacing juga
cukup simple, tidak membutuhkan tenaga yang banyak.
Cacing tanah yang digolongkan sebagai hewan invertebrata.
Kemampuan dan potensi cacing tanah prospektif bisa untuk bermacam-macam tujuan kemampuan menjaga keseimbangan
lingkungan sebagai dekomposer
sampah karena cacing dapat mempercepat proses penguraian sampah organik, pengganti
tepung ikan, sumber protein
hewani, bahan obat-obatan,
kosmetik dan campuran bahan pangan
untuk konsumsi manusia.
Budidaya cacing tanah berupa produksi
kascing (bekas cacing) merupakan pupuk organik alami yang memiliki kandungan hara makro serta mikro yang lengkap dengan pH basa. Kascing ini biasanya digunakan untuk pupuk tanaman sayuran, buah-
buahan, selain
itu
juga
cocok
untuk pupuk
padi organik.
Beberapa
jenis cacing tanah yang
banyak
dikembangbiakkan adalah Pheretima
sp, Perionyx sp, dan Lumbricus
sp. Ketiga jenis
cacing
tanah ini menyukai bahan
organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa
tumbuhan. Namun
cacing tanah jenis
Lumbricus memiliki keunggulan
dan
potensi yang lebih banyak jika dibandingkan dengan dua jenis
cacing
tanah yang
lainnya, seperti memiliki kemampuan untuk mempercepat dekomposisi sampah-sampah organik,
tingkat produktivitasnya
yang tinggi, penambahan berat
badan
lebih
cepat, produksi cocon, juvenil (anakan)
dan pemeliharaannya sangat
mudah.
Pertumbuhan
dan perkembangan cacing
tanah ini dapat dijadikan
sebagai sumber
belajar.
Cacing merupakan binatang
yang menyukai tempat
lembab dan gampang stress jika
terkena cahaya matahari. Karena itu, penting setiap hari mengecek kelembaban media. Usahakan media jangan terlalu basah dan terlalu kering. Jika kering, media cacing bisa disemprot air secara merata dan tidak berlebihan. Budidaya cacing,
bisa
dilakukan di daerah
manapun.
Inilah kelebihan yang
dimiliki
cacing, karena di semua daerah cacing bisa hidup subur. Yang penting, media di kolam diusahan tetap selembab mungkin. Karena cacing menyukai habitat yang lembab. Saat panen
atau 40 hari, cacing besar siap panen biasanya akan meminggir di pinggir kolam. Sedangkan telur dan anakan cacing biasanya akan menggumpul di tengah.
Kendala utama dalam budidaya cacing ini adalah serangan semut serta tikus. Selain duabinatang tersebut perlu diwaspadai juga hewan predator cacing seperti
katak dan kadal. Namun
serangan semut
dan tikus
ini
biasanya
terjadi
hanya di
bulan-bulan awal budidaya.
Untuk kendala ini adalah
dengan menjaga kebersihan sekitar kolam. Setiap siang atau sore sisi-sisi luar
kandang bisa disemprot oli
bekas atau oleskan stempet, agar tetap bersih dan bebas semut
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi
oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan
cacing tanah akan meningkatkan
populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
1. Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan
mineralnya yang
tinggi, cacing
tanah
dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
2. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan
darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
3. Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
4. Makanan Manusia
Cacing merupakan
sumber
protein
yang berpotensi
untuk dimasukkan
sebagai
bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
Permasalahan-permasalahan yang
dihadapi antara lain:
1. Matinya cacing karena kering atau media
kurang air.
2. Hilangnya cacing karena
dimakan tikus, kadal,
katak
dan semut.
3. Hilangnya cacing karena keluar dari
media.
4. Media yang terlalu padat.
5. Cacing kurus-kurus, dan
6. Kurang waktu untuk
memilah.
Untuk menjawab
dan
mengatasi permasalahan tersebut, memberikan solusi secara umum antara lain:
1. Media cacing tidak boleh kering jika terlihat kering segera disiram dengan air.
2. Untuk menghindari atau mengatasi hama tikus, kadal, katak atau semut, maka kandang bisa digantung dan ditaburi kapur semut dibawah sehingga semut tidak naik
dan
jika perlu ditambah juga dengan
jebakan tikus.
3. Cacing keluar dari media, artinya cacing tidak cocok dengan medianya sehingga
media harus diganti atau diberi lampu karena
cacing
tidak suka
suasana terang sehingga jika
kena terang dia akan masuk lagi.
4. Jika media terlalu padat, maka perlu diurai. Selain supaya
lebih
gembur juga
memasukkan oksigen ke dalam tanah.
5. Jika cacing kurus-kurus
kemungkinan makanan tidak cocok, maka makanan bisa
diganti dengan yang
lain yang kaya protein.
6. Cacing hendaknya dipilah
antara yang kecil dan
yang besar sehingga dapat
ditentukan
mana
yang bibit
dan yang afkir
sehingga dapat
menentukan mana yang bisa dijual
langsung sebagai pakan, sebagai bibit atau dijadikan bahan tepung.
7. Pembudidaya cacing
yang sering bertemu untuk sharing dan berbagi pengalaman budidaya
cacing sebagai motivasi dan
menambah wawasan.
Hal ini dalam jangka panjang juga akan menguntungkan karena penjualan cacing akan lebih terkendali.
Penggunaan
pakan
berupa kotoran sapi memberikan
pengaruh yang berbeda
terhadap
pertumbuhan dan
perkembangan cacing
tanah Lumbricus rubellus. Penggunaan
media yang menggunakan 50% tanah + 50 kotoran
sapi memberikan pertumbuhan yang terbaik yaitu mencapai biomassa
0,214 gram/ekor dibandingkan dengan
media yang menggunakan ampas
tahu, rumput kakawatan, kotoran
ayam dan kombinasi antara keduanya. Perlakuan P2 (50% tanah+50% sampah rumput kakawatan
menunjukkan penambahan
panjang yang tertinggi yaitu
4,99 cm
dibandingkan dengan perlakuan yang
lainnya.
Saya Berternak Cacing untuk pakan ternak saya dan kascing untuk pupuk perkebunan saya yang menanam jahe merah dan lain-lainnya
Kandang Cacing https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=7777964436812539696#editor/target=post;postID=2359420420613729396;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=5;src=link
Kandang Cacing https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=7777964436812539696#editor/target=post;postID=2359420420613729396;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=5;src=link
Komentar
Posting Komentar